Menanam Tumbuhan
MENANAM TUMBUHAN DI LUAR ANGKASA
Pernahkah kalian mendengar kehidupan di luar angkasa?
Disebut apakah orang yang ke luar angkasa? Ya, astronot. Beberapa
ilmuwan dan astronot sedang berusaha untuk bertanam di luar angkasa,
bisa tidak ya bertanam di luar angkasa? Yuk kita baca beritanya di link
berikut!
Bibit tanaman yang dibawa misi Cina ke Bulan, mulai tumbuh
Image captionBenih tanaman kapas yang disimpan di bawah lapisan pelindung terlihat mulai tumbuh saat mendarat di Bulan.
Bibit tanaman yang dibawa ke Bulan oleh misi luar angkasa Cina, Chang’e-4 dilaporkan mulai tumbuh, kata Badan Antariksa Nasional Cina.
Ini
untuk pertama kalinya materi biologis tumbuh di Bulan, dan dianggap
sebagai langkah penting menuju eksplorasi ruang angkasa jangka panjang.
Sebelum ini, misi dari Bumi baru berhasil menumbuhkan benih di Stasiun Luar Angkasa Internasional ISS, namun tidak di Bulan.
Chang’e 4 adalah misi pertama umat manusia yang berhasil mendarat dan menjelajahi sisi jauh Bulan.
Wahana itu mendarat pada 3 Januari lalu, membawa berbagai instrumen untuk menganalisis geologi di kawasan tersebut.
Kemampuan
untuk menumbuhkan tanaman di Bulan akan menjadi bagian integral untuk
misi luar angkasa jangka panjang, seperti perjalanan ke planet Mars yang
akan memakan waktu sekitar dua setengah tahun.
Itu artinya,
astronot berpotensi memanen makanan yang mereka tanam sendiri di luar
angkasa, dan akan mengurangi keharusan kembali ke Bumi untuk mengangkut
pasokan kebutuhan makanan.
Image captionPermukaan bulan tampak berwarna merah dalam foto-foto yang belum disunting.
Wahana itu mengangkut tanah beserta bibit kapas dan benih kentang, ragi dan telur lalat buah.
Tanaman itu dibawa dalam wadah tertutup, nantinya akan mencoba membentuk biosfer mini – lingkungan buatan yang bersifat mandiri.
Dalam pernyataan Selasa (15/1), media pemerintah Cina mengatakan, benih kapas itu kini telah tumbuh.
Corong
resmi Partai Komunis yang berkuasa, People’s Daily, mengunggah foto
benih yang tumbuh di Twitternya, dan menyebut bahwa hal itu menandai
“tahap lanjut percobaan biologis pertama manusia di Bulan”.
Fred
Watson, astronom dari Observatorium Astronomi Australia, mengatakan
kepada BBC bahwa perkembangan itu merupakan suatu ‘kabar baik’.
“Ini
menunjukkan bahwa mungkin tidak ada masalah yang tidak dapat diatasi
para astronot di masa depan yang mencoba menanam sendiri tanaman di
bulan dalam lingkungan yang terkendali.”
Image captionBenih tanaman yang dibawa wahana Chang’e-4 mulai tumbuh setelah mendarat di bulan.
“Saya pikir pasti akan banyak minat untuk menggunakan Bulan sebagai
pos perlintasan, terutama untuk penerbangan ke Mars, karena Bulan
relatif dekat dengan Bumi,” kata Watson.
Prof Xie Gengxin, kepala perancang percobaan ini, seperti dikutip di harian South China Morning Postmengatakan, bahwa kenberhasilan ini memberi perspektif baru bagi kelangsungan hidup di ruang angkasa di masa depan.
“Belajar
tentang pertumbuhan tanaman ini di lingkungan gravitasi rendah akan
memungkinkan kita untuk meletakkan pondasi bagi pangkalan ruang angkasa
kita di masa depan.”
Ia mengatakan kapas akan bisa digunakan untuk
membuat pakaian, sementara kentang bisa menjadi sumber makanan bagi
astronot dan raba (Brassica napus) untuk minyak.
Kantor berita Cina Xinhua menyebutkan
para ilmuwan menggunakan ‘teknologi biologi’ untuk membuat benih-benih
tersebut dalam keadaaan tidak aktif selama perjalanan 20 hari dari Bumi
ke Bulan.
Benih-benih itu mulai aktif tumbuh setelah pusat kendali mengirim perintah ke wahana itu untuk menyiraminya.
Xinhua juga mengatakan wahana itu sejauh ini telah mengambil sekitar 170 gambar yang telah dikirim kembali ke Bumi.
Pada
hari Jumat, Program Eksplorasi Lunar Cina (CLEP) merilis beberapa
gambar yang diambil oleh wahana itu, termasuk gambar panorama dari
lokasi pendaratan serta video wahana saat menyentuh permukaan Bulan.
Akankah Bulan terkontaminasi?
Paul Rincon, editor iptek, BBC News
Eksperimen
biosfir miuni di Bulan, Chang’e-4 dirancang untuk menguji fotosintesis
dan respirasi – proses dalam organisme hidup yang menghasilkan produksi
energi. Seluruh percobaan terkandung dalam tabung setinggi 18cm, dengan
berat 3kg yang dirancang oleh 28 universitas Cina.
Organisme di
dalamnya memiliki pasokan udara, air, dan nutrisi untuk membantu mereka
tumbuh. Tetapi salah satu tantangan berat, kata para ilmuwan Cina,
adalah menjaga suhu tetap baik untuk pertumbuhan, mengingat suhu di
Bulan tak menentu, bergerak antara -173C hingga 100C atau lebih.
Mereka juga harus mengontrol kelembaban dan nutrisi.
Beberapa
kalangan mengajukan pertanyaan apakah percobaan itu berisiko
‘mencemari’ Bulan dengan bahan-bahan biologis. Tetapi para ilmuwan
umumnya tidak terlalu menghiraukannya. Dan nyatanya juga di Bulan sudah
banyak limbah manusia yang ditinggalkan oleh para astronot Appolo.
Waaah
hebat ya para ilmuwan itu, siapa yang ingin jadi astronot dan ilmuwan
seperti mereka? Bisa kok, asal mau terus belajar, tidak mudah
menyerah dan tidak lelah berusaha memperluas wawasan.
Setelah membaca materi di atas kalian dapat menjawab latihan soal berikut ini!
Komentar
Posting Komentar