BDR KELAS 4 SENIN 29 MARET 2021

 BDR KELAS 4 SENIN 29 MARET 2021

 


 

 

T ema             : 8. Daerah Tempat Tinggalku 

Subtema        : 3. Bangga Terhadap Daerah Tempat Tinggalku 

Pembelajaran: 5

 

 

Tujuan Pembelajaran 

Dengan membaca, peserta didik dapat menyampaikan hasil identifikasi tokoh-tokoh yang terdapat pada teks fiksi secara tertulis, menyajikan data dalam bentuk tabel dan diagram batang dengan teliti dan penuh tanggung jawab.


Assalamualaikum wr.wb....selamat pagi anak-anak!

Anak-anak sudah siap belajar hari ini? Ayo, jangan lupa cuci tangan terlebih dahulu ya dengan sabun pada air mengalir sebelum dan sesudah memulai kegiatan! Nah, kalau sudah cuci tangan, mari kita bersiap memulai pembelajaran hari ini.

Mari kita awali dengan membaca doa terlebih dahulu semoga kita selalu sehat dan diberikan kemudahan dalam melaksanakan kegiatan belajar hari ini!

 

Untuk Ananda yang beragama berbeda ,silahkan berdoa sesuai dengan agama dan kepercayaannya .

 

Kegiatan 1 Bahasa Indonesia

Tahukah kamu masyarakat yang tinggal di pedesaan pada zaman dahulu menyimpan air minumnya di dalam kendi. Apakah kamu pernah meminum air dari kendi?

Nah, berikut ini ada sebuah kisah yang menceritakan tentang kendi. Cerita fiksi ini berjudul “Kendi Emas dan Ular”.

Kita baca bersama yuk!

KENDI EMAS DAN ULAR

Alkisah hiduplah sepasang suami istri yang sangat  sederhana. Keduanya sangat merindukan anak, tetapi  Tuhan mentakdirkan mereka tidak memiliki anak. Secara  ekonomi, kedua petani sederhana itu jauh dari layak,  sangat  miskin  sekali.  Namun,  semangat  untuk  bekerja mereka luar biasa. “Ya Tuhan, turunkan  kepada kami rezeki dari langit. Kami ingin hidup  layak” pinta Pak Petani dengan nada berharap.

Setelah berdoa di rumah, ia pun bergegas ke  ladang. Walau ladang orang lain, ia tetap bekerja  sepenuh hati demi bertahan hidup. Sang istri  kadang ke sawah membantu, dan kadang di  rumah. “Apa itu, kok ada benda jatuh dari langit ?”

Pak petani itu kaget karena melihat sebuah benda  jatuh ke sawah, tak jauh dari posisinya mencangkul.

Karena penasaran, ia melihat sekeliling dan memastikan bahwa itu  bukan perbuatan orang lain.

“Benda apa ya? Kok aneh, tidak ada angin dan hujan, tiba-tiba ada  benda jatuh”. Ia pun memeriksa benda itu yang ternyata jatuh di antara  padi di sawah. Ternyata benda itu sebuah kendi. Kendi itu tidak pecah karena  jatuh dilumpur sawah. Pak Petani berusaha memeriksa isi kendi.

“Ya Tuhan! Ternyata didalamnya ada logam emas !!! “ pekik Petani itu kaget  bukan kepalang. Ia mengintip dari lubang kendi dan memang benar  ada beberapa keping logam emas murni. Hati nuraninya bertempur,  antara diambil atau dibiarkan saja. “Ini kan ladang majikanku, apapun  yang ada di ladangnya adalah miliknya, aku tak akan mencuri sesuatu  yang bukan hakku” ujar Petani itu sambil memegang kendi tanah liat  yang berisi emas koin murni. Pak petani berhati baik. Ia tidak  mengambil kendi yang berisi koin emas itu.Pak petani lalu membiarkan  kendi pada posisi semula, di pojok sawah. Ia pun melanjutkan pekerja-  annya, bercocok tanam di sawah itu.

Ketika sampai di rumah, Pak Petani menceritakan pengalaman  anehnya saat berada di sawah. Istriya sangat terkejut dan agak marah  karena menilai suaminya itu manusia terbodoh di dunia. “Kenapa  Bapak tak ambil saja kendi berisi koin emas itu?” “Jangan Bu, itu bukan  hak kita. Segala sesuatu yang berada di tempat orang lain, apapun  alasannya, tidak boleh kita ambil. Itu bukan milik kita” nasihat suaminya  yang memang sangat jujur dan taat pada ajaran agama.

Diam-diam, ada seorang ibu yang kebetulan mendengar percakapan  petani itu dari balik dinding rumah, dan sang ibu itu sangat tertarik  untuk mengambil kendi di sawah itu. Karena sudah malam, ia mengajak  suaminya untuk ke sawah, tempat biasanya pak petani itu bekerja.

“Ayo Pak, kita cari kendi berisi koin emas itu, pasti masih ada di  ladang, mumpung belum banyak orang tahu. Kan kita bisa langsung  kaya Pak”.

“Iya juga ya, ayo ayo, mumpung bulan purnama, pasti tak terlalu  gelap di sawah. Bapak bawa senter juga” ujarnya sambil bernafsu untuk  mengambil kendi itu.

Sepanjang perjalanan, pasangan suami istri yang terkenal rakus  itu tertawa dan berkhayal. Kelak ketika menemukan kendi berisi  tumpukan koin emas itu, ia bisa membeli sawah, rumah, dan dapat uang  banyak. Nafsu duniawinya sudah menguasainya.

“Dimana Bu kendinya, sawah seluas ini mana mungkin bisa kita  telusuri, apalagi malam hari”.

“Yang saya dengar tadi, katanya tak jauh dari pohon beringin Pak,  pas di pokok sawah. Tapi … itu kan dekat dengan kuburan Pak” ujar  istrinya agak ketakutan.

“Tenang saja Bu, kan ada Bapak, ayo kita ambil bersama”.

Keduanya lalu menuju pohon beringin yang kebetulan berdekatan  dengan sawah. Setelah mencari beberapa lamanya, akhirnya pak petani  berhati iri dan serakah itu menemukannya.

“Bu, ini kendinya…. Ayo, Bu kita pergi dari sini. Kita buka di rumah  saja” sarannya pada sang istri.

Keduanya pun bersorak kegirangan. Tak terasa, sampailah ia  di rumahnya, tetapi hari sudah sangat larut. Karena tak sabar dan  terbakar rasa penasaran, akhirnya kedua petani serakah itu membalikkan  kendi itu. Dan apa yang keluar dari kendi itu?

“Haaaa! Kok isinya ular berbisa, mana koin emasnya Bu?”

Keduanya sangat kecewa dan sangat marah. Mereka capai ke sawah  dan telah mencari di sana. Mereka hanya menemukan kendi berisi ular  berbisa.

“Kita ditipu Pak sama mereka. Ayo, Pak tutup lagi kendi itu dan  taruh di depan pintu mereka, pasti besok mereka akan buka” usul sang  istri yang juga sangat marah da terbakar balas dendam.

Singkat cerita, suami istri yang dengki itu menaruh kendi di depan  pintu dengan harapan akan dipatuk ular berbisa. Dan keduanya pun  pergi dengan perasaan penuh kedengkian.

Pagi harinya, Pak Petani yang berhanti bersih itu kaget, karena  menemukan kendi di depan pintu rumahnya. Karena merasa berada di  rumahnya sendiri, ia pun berani mengambil dan memeriksanya.

“Ibu … saya menemukan kendi yang kemarin aku ceritakan itu di  depan pintu rumah. Ayo, kita periksa bersama”.

“Aneh ya Pak, kok tiba tiba saja kendi yang berada di sawah itu ada  di depan rumah. Jangan-jangan malaikat yang mengantarkannya”.

Alangkah kagetnya kedua pasangan suami istri yang baik hati itu.  Isi kendi bukan hanya koin emas saja, tetapi ada beberapa berlian  besar dan indah. Sejak saat itu, pasangan suami istri itu hidup layak dan  berkecukupan. Namun, mereka tetap baik hati. (Disadur: http://www.alvihadisugondo.com/kendi-emas-dan-ular/)

 

Berdasarkan bacaan yang telah disajikan, jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut!

1. Siapakah tokoh utama dalam cerita ‘Kendi Emas dan Ular’?

2. Siapakah tokoh pembantu tambahan dalam cerita ‘Kendi Emas dan Ular’?

3. Siapakah yang menjadi tokoh antagonis?

4. Mengapa tokoh pada jawaban soal nomor 3 disebut tokoh antagonis?

5. Sikap apakah yang tercermin pada tokoh utama dalam cerita ‘Kendi Emas dan Ular’? 

 

Kegiatan 2 Matematika

Tentu kamu masih ingat bukan, bagaimana cara menyajikan data dalam sebuah tabel dan juga diagram batang? Untuk mengingat kembali bagaimana cara penyajian data menggunakan diagram batang, yuk kita simak video berikut ini.

 


Sumber: https://youtu.be/ziv54pMsSig

Mari kita berlatih kembali dengan menyelesaikan soal berikut!

Dari sebuah toko penjual gerabah, diperoleh data hasil penjualan kendi selama 5 bulan terakhir, yaitu: pada bulan Januari terjual sebanyak 30 buah, bulan Ferbruari 23 buah, bulan Maret 40 buah,bulan April 25 buah dan bulan Mei 35 buah. Berdasarkan data tersebut:

Kerjakanlah pada buku tulismu, kemudian fotokan dan kirimkan hasilnya kepada bapak/ibu guru!

Sampai di sini pembelajaran kita hari ini. Mari kita akhiri pembelajaran hari ini dengan membaca doa setelah belajar! 

 


Ucapkanlah terima kasih kepada ayah/bunda yang telah mendampingi Ananda belajar di rumah.

Sampai jumpa besok!

Sumber: RPP Dinas Pendidikan DKI Jakarta.

 

 


Postingan populer dari blog ini

PJJ KELAS 4 RABU 21 JULI 2021

PJJ KELAS 4 JUMAT 30 JULI 2021

PJJ KELAS 4,RABU 1 SEPTEMBER 2021