BDR KELAS 4,SELASA 16 MARET 2021
BDR KELAS 4,SELASA 16 MARET 2021
Tema : 8. Daerah Tempat Tinggalku
Subtema : 2. Keunikan Daerah Tempat Tinggalku
Pembelajaran: 2
Tujuan Pembelajaran
Dengan membaca, peserta didik dapat menyampaikan hasil identifikasi tokoh-tokoh yang terdapat pada teks fiksi secara lisan, tulis, dan visual, mengetahui jenis tari tradisional dan tari kreasi daerah dengan teliti dan mandiri
Assalamualaikum wr.wb....selamat pagi anak-anak!
Anak-anak sudah siap belajar hari ini? Ayo, jangan lupa cuci tangan terlebih dahulu ya dengan sabun pada air mengalir sebelum dan sesudah memulai kegiatan! Nah, kalau sudah cuci tangan, mari kita bersiap memulai pembelajaran hari ini.
Mari kita awali dengan membaca doa terlebih dahulu semoga kita selalu sehat dan diberikan kemudahan dalam melaksanakan kegiatan belajar hari ini!
Untuk Ananda yang beragama berbeda ,silahkan berdoa sesuai dengan agama dan kepercayaannya .
Kegiatan 1 SBdP
Indonesia terdiri atas berbagai suku bangsa yang tersebar di berbagaidaerah. Setiap daerah memiliki jenis tarian dengan keunikan tersendiri, baik tarian tradisional maupun tari kreasi baru.Mari kita pelajari lebih lanjut tentangtari tradisionaldan juga tari kreasi baru melaluitayangan berikut!
https://youtu.be/LcxjzBXX2vY
Carilah contoh tari tradisional yang ada di Indonesia. Tuliskan nama taritradisional beserta daerah asalnya. Tuliskan dalam tabel di bawah ini!
Selain tari tradisional, Indoensia juga memiliki banyak tari kreasi baru. Carilah contoh tari kreasi baru yang ada di Indonesia. Tuliskan nama tari kreasi baru beserta daerah asalnya. Tuliskan dalam tabel di bawah ini!
Kerjakanlah pada buku tulismu, kemudian fotokan dan kirimkan hasilnya kepada bapak/ibu guru!
Kegiatan 2 B.Indonesia
Anak-anak, adakah dari kalian yang pernah berasal dari Pulau Bali? Pulau Bali dan Pulau Jawa dihubungkan oleh sebuah selat. Selat itu bernama Selat Bali. Kita dapat menyebrangi Selat Bali dengan menggunakan kapal feri.
Nah, asal usul terjadinya Selat Bali diceritakan dalam sebuah cerita legenda. Bagaimana ceritanya? Kita baca bersama yuk!
Terjadinya Selat Bali
Manik Angkeran adalah putra Sidhimantra, seorang Brahmana. Manik Angkeran dan ayahnya tinggal di Kerajaan Daha, Bali saat Pulau Bali belum terpisah dengan Pulau Jawa. Manik Angkeran suka sekali menghambur-hamburkan harta orang tuanya.
Berulang kali Sidhimantra menasihati anaknya. Namun, Manik Angkeran tidak mau mendengarkan nasihat ayahnya. Harta orang tuanya pun dihabiskan. Bahkan, dia berani berutang kepada orang lain. Pada akhirnya Manik dikejar-kejar penagih utang. Sidhimantra tidak tega. Hartanya sudah habis, tapi Sidhimantra tidak mau anaknya celaka.
Suatu saat, Sidhimantra mendapat petunjuk lewat mimpi untuk meminta pertolongan pada Naga Besukih di Gunung Agung. Naga Besukih adalah naga hijau besar, ekornya penuh dengan emas dan permata. Sidhimantra segera bergegas untuk menemui Naga Besukih di Gunung Agung.
Sidhimantra menjelaskan maksud kedatangannya kepada Naga Besukih. Sidhimantra meminta sedikit harta untuk membayar utang- utang Manik Angkeran. Naga Besukih bersedia untuk membagi sebagian hartanya. Naga Besukih mulai menggoyang-goyangkan ekornya, seketika beberapa emas dan permata pun rontok.
Sayangnya, harta yang didapat ayahnya kembali digunakan Manik Angkeran untuk berfoya-foya. Manik Angkeran yang kehabisan harta akhirnya mencari tahu tempat ayahnya mendapat harta. Seseorang memberitahunya bahwa Sidhimantra memperoleh harta dari Naga Besukih. Manik Angkeran segera menemui Naga Besukih di Gunung Agung seperti yang telah dilakukan ayahnya.
”Naga Besukih, sudilah kiranya kau bagi sedikit hartamu untuk membayar utang-utangku,” kata Manik Angkeran kepada Naga Besukih.
”Aku sudah memberi ayahmu, Sidhimantra emas dan permata.
Apakah itu masih kurang?” kata Naga Besukih sedikit kesal.
”Aku mohon, beri aku sedikit lagi hartamu Naga Besukih yang murah hati,” mohon Manik Angkeran kepada Naga Besukih.
”Baiklah, aku akan mengabulkan permintaanmu, asal kau berjanji tidak akan berfoya-foya lagi,” kata Naga Besukih.
Naga Besukih akhirnya luluh. Dia mulai menggoyangkan ekornya. Manik Angkeran silau melihat begitu banyak emas dan permata yang menempel di ekor Naga Besukih. Dia segera memotong ekor Naga Besukih dengan pedang. Namun, Naga Besukih berhasil menghindar. Dia segera menyemburkan api dari mulutnya sehingga Manik Angkeran terbakar menjadi abu. Sidhimantra yang melihat kejadian itu segera memohon kepada Naga Besukih untuk menghidupkan kembali Manik Angkeran.
”Wahai Naga Besukih, sudikah kau menghidupkan kembali anakku Manik Angkeran? Beri dia kesempatan untuk memperbaiki diri,” mohon Sidhimantra.
”Aku akan menghidupkan Manik Angkeran lagi. Tapi dengan satu syarat, Manik Angkeran tidak boleh pulang bersamamu. Dia harus tinggal bersamaku dan menjadi muridku. Aku akan mengajarkan dia menjadi orang yang baik dan berilmu.” Kata Naga Besukih sambil menghela napas.
”Baiklah, Naga Besukih. Aku serahkan anakku kepadamu untuk dididik menjadi anak yang baik,” jawab Sidhimantra.
Akhirnya, Manik Angkeran hidup kembali. Sidhimantra segera mengeluarkan tongkat dan membuat garis memisahkan dirinya dan anaknya. Garis itu mengeluarkan air yang deras dan memisahkan Gunung Agung dengan sekitarnya. Sampai sekarang, garis itu dikenal sebagai Selat Bali yang memisahkan Pulau Jawa dan Pulau Bali.
(Disadur dari: Dian. K, 100 Cerita Rakyat Nusantara, Jakarta: Bhuana Ilmu Populer, 2016.)
Ananda, ayo kita mengingat kembali tentang tokoh pada cerita fiksi. Dalam cerita terdapat tokoh yang memiliki sifat baik hati. Tokoh seperti itu disebut protagonis.
Ada pula tokoh yang memiliki sifat jahat. Tokoh bersifat jahat disebut antagonis. Tahukah kamu siapa tokoh protagonis dan tokoh antagonis pada cerita di atas?
Mari menjawabnya dengan mengerjakan soal-soal berikut ini!
1. Sebutkan tokoh-tokoh yang terdapat dalam cerita berjudul ”Terjadinya Selat Bali”!
2. Tuliskan tokoh antagonis yang terdapat dalam cerita berjudul ”Terjadinya Selat Bali”!
3. Tuliskan tokoh protagonis yang terdapat dalam cerita berjudul ”Terjadinya Selat Bali”!
4. Carilah sebuah cerita rakyat yang berasal dari daerahmu. Bercerita tentang apa cerita rakyat tersebut? Siapa saja tokoh-tokoh yang terdapat di dalamnya? Tuliskanlah tokoh protagonis dan antagonis pada cerita tersebut!
Kerjakanlah di buku tulismu kemudian fotokan hasilnya kepada bapak/ibu guru!
Sampai di sini pembelajaran hari ini! Ucapkanlah terima kasih kepada ayah/bunda yang telah mendampingi Ananda belajar di rumah! Mari kita akhiri dengan membaca doa!
Sampai jumpa!
Sumber: RPP DInas Pendidikan DKI Jakarta.