Tari Kreasi
TARI KREASI DAERAH JAKARTA
Tarian Daerah Jakarta. Setidaknya sejak masa
kerajaan Hindu Tarumanagara pada kisaran abad ke-5, kesenian telah
berkembang dalam kebudayaan Suku Betawi di Tanah Jakarta. Ondel-ondel
tercipta sebagai seni kegembiraan di masa panen tiba, selain juga
dihubungkan dengan sosok Dewi Sri, dewi kemakmuran dalam mitologi Hindu.
Dalam
sejarahnya, masyarakat Betawi dikenal sebagai keturunan campuran aneka
suku yang lebih dulu tinggal di wilayah Jakarta. Sejak ratusan tahun
yang lalu, telah terjadi interaksi antar suku di Pelabuhan Sunda Kelapa.
Kehidupan di sekitar pelabuhan inilah yang kemudian menjadi cikal-bakal
lahirnya kota Jakarta pada tanggal 22 Juni 1957.
Oleh sebab itu,
nuansa akulturasi demikian kentara mewarnai budaya Betawi, tidak
terkecuali produk seninya. Unsur Cina bisa ditemukan di Gambang Kromong.
Budaya Portugis cukup kental di Tanjidor dan Keroncong Tugu. Ada juga
Gambus dan Rebana dengan unsur budaya Arabnya. Lenong khas Betawi
mengandung unsur Melayu di dalamnya.
Selain
ragam kesenian yang telah disebutkan, masyarakat Betawi Jakarta juga
memiliki sejumlah tarian. Sama halnya dengan kesenian lainnya, tarian
daerah Jakarta juga sarat akulturasi budaya. Artikel ini memuat beberapa
tarian khas Jakarta, baik tradisional maupun kreasi baru.
Ada 9 nama
tari Jakarta dilengkapi penjelasan singkatnya.
1.Tari Topeng Betawi
Tari Topeng Betawi adalah salah satu sajian dari rangkaian pertunjukan Topeng Betawi
yang di dalamnya menggabungkan unsur seni musik, tari, lawak dan lakon.
Di masa-masa awal, kesenian ini dipertunjukkan dengan cara berkeliling
“ngamen” dengan lebih menitik-beratkan pada unsur tari.
Topeng
Betawi diciptakan tahun 1930 oleh Mak Kinang dan Kong Djioen karena
terinspirasi oleh Tari Topeng Kecil Cirebon. Oleh karena itu nama-nama
topeng yang digunakan dalam kesenian ini banyak memiliki kemiripan, baik
nama dan filosofinya dengan Tari Topeng di Cirebon.
Tarian
adat Betawi ini selain difungsikan sebagai hiburan, dahulu juga
dipercaya dapat menjauhkan dari malapetaka. Jika digelar untuk mengisi
sebuah acara, porsi lawakan lebih menonjol. Untuk saat ini titik
beratnya lebih kepada lakon. Instrumen pengiringnya disebut Gamelan
Topeng.
2.Tari Sirih Kuning
Sirih Kuning merupakan perkembangan dari tari tradisional Betawi,
yakni Tari Cokek yang berasal Banten. Meski namanya ada unsur “Kuning”
namun busana penari beragam dan cukup kental dengan budaya Tionghoa.
Musik pengiringnya adalah Gambang Kromong yang di dalamnya juga ada alat
musik Tionghoa.
Dalam fungsinya, tarian ini dipertunjukkan untuk
mengiringi pengantin. Khususnya, ketika sesi penyerahan sirih dare oleh
mempelai laki-laki kepada pengantin perempuan. Selain itu, tari ini juga
sering ditampilkan sebagai tari penyambut tamu atau untuk mengisi
hiburan di acara-acara tertentu.
3.Tari Yapong
Tarian Daerah Jakarta selanjutnya adalah Yapong.
Tari kreasi baru yang diciptakan oleh Bagong Kussudiardja untuk
dipertunjukkan pada acara ulang tahun Jakarta ke-450 tahun 1977. Meski
tetap mengusung warna tari rakyat Betawi, di dalamnya ada unsur-unsur
tari pop dan tarian Sumatera.
Akulturasi budaya terlihat juga pada busana tari ini. Penari mengenakan
pakaian tari Kembang Topeng Betawi yang dimodifikasi. Ada motif naga
berwarna merah, mewakili budaya Tionghoa. Adapun alat musik pengiringnya
mengkombinasikan alat musik Betawi, Jawa Tengah dan Jawa Barat.
4.Tari Japin
Tari Japin atau Tari Zapin Betawi merupakan salah satu jenis Tarian Zapin yang berkembang di Indonesia. Tari Zapin sendiri merupakan khasanah tarian rumpun Melayu yang mendapat pengaruh Arab. Tarian ini kemudian tersebar ke beberapa daerah dan beradaptasi dengan citarasa budaya lokalnya.
5.Tari Renggong Manis
Bisa dikatakan sebagian besar tarian tradisional Jakarta merupakan
hasil kawin silang budaya, tidak terkecuali Tari Renggong Manis. Tarian
Betawi yang menggambarkan rasa kebersamaan para remaja putri ini adalah
hasil perpaduan antara budaya Betawi, Arab, India, dan juga budaya Cina
Klasik.
Renggong Manis biasa ditampilkan untuk membuka suatu
acara, sebagai tarian penyambut tamu. Pengiring musiknya Gambang Kromong
yang didominasi suara rebab dua dawai. Baik dalam musik maupun
busananya, nuansa budaya Cina cukup menonjol. Pakaian umumnya merah
menyala dengan pernak-pernik khas Cina.
6.Tari Lambang Sari
Tari Kembang Lambang Sari atau Tari Lambang Sari juga merupakan tari
kreasi baru di Jakarta. Dikreasikan oleh Wiwiek Widiastuti, terinspirasi
oleh bentuk cerita “Bapak Jantuk” pada Topeng Betawi. Cerita tentang
kegembiraan mengasuh anak yang diekspresikan dengan bernyanyi dan
menari-nari.
Tatanan gerak Tari Kembang Lambang Sari merupakan
transformasi dari pantun bertutur Bapak Jantuk. Tokoh ini biasanya
memakai topeng bermata sipit, keningnya menonjol ke depan, pipi yang
tembem, jalannya agak membungkik dan memakai tongkat. Biasanya memakai
ikat kepala, jas, celana pangsi dan sarung.
Tari Ronggeng Blantek merupakan tarian yang disajikan untuk membuka pertunjukkan Topeng Blantek,
teater rakyat Betawi. Tarian yang telah ada sejak masa penjajahan
Belanda ini dibawakan oleh 4-6 penari perempuan. Busana penari umumnya
cerah, berhias payet, manik-manik dan mengenakan selendang.
Para
penari membawakan tarian ini dengan gerakan bertempo cepat, berenergi
dan terkesan luwes. Pengiringnya adalah perpaduan musik tanji, seperti
terompet, trombone,baritone, gendang, gong, simbal, dan tehyan. Jika
dulu difungsikan untuk membuka Topeng Blantek, kini tari ini sering
mengisi banyak acara.
8.Tari Lenggang Nyai
Lenggang
Nyai merupakan tarian khas Jakarta yang terinspirasi oleh kisah Nyai
Dasimah. Di dalamnya diceritakan Nyai Dasimah bingung memilih calon
pasangan hidup antara orang Indonesia atau orang Belanda. Akhirnya ia
memilih orang Belanda, tapi karena aturan yang sangat ketat membuat ia
berontak.
Seorang Wiwiek Widiastuti kemudian mengangkat kisah yang
sarat makna tentang kesamaan hak perempuan itu dalam bentuk seni tari.
Seperti umumnya tarian daerah Jakarta, tarian ini disajikan dengan
iringan Gambang Kromong. Busana penarinya didominasi warna merah menyala
sebagai ciri khas budaya China.
9.Tari Sembah Nyai
Tarian
Jakarta lainnya adalah Tari Sembah Nyai karya Dadi Djaja. Tari ini
merupakan pengembangan dari tarian tradisi Betawi Tengah. Sehingga
nuansa Melayu cukup berperan. Bentuk Penyajiannya pun hampir sama dengan
Tari Sekapur Sirih dalam khasanah tarian Melayu. Musik pengiringnya
adalah Gambang Kromong.
Video tari kreasi
Setelah kalian membaca materi diatas dan menonton video tari kreasi tesebut,tahukah kalian asal daerah tarian tersebut?Siapakah yang menciptakan/pencipta tarian tersebut?Termasuk jenis tarian apakah tari tersebut?Apakah kalian bisa menyebutkan 10 jenis tari kreasi dari daerah lain selain Jakarta?Kirim jawabannya melalui WA ya
(Sumber Materi dari berbagai referensi)
(Sumber Materi dari berbagai referensi)
Komentar
Posting Komentar